Winnie The Pooh Glitter

Sabtu, 07 Januari 2012

Peristiwa semanggi


PERISTIWA SEMANGGI


      1.KRONOLOGI AKSI MASSA MENENTANG RUU PKB.
v  JAKARTA, (SiaR, 24/9/99). Sekitar pukul 07.00 WIB, sedikitnya 50 pemuda berdemo di komplek perumahan DPR di Kalibata. Mereka berupaya menghalangi keberangkatan para anggota DPR ke Senayan dengan cara mengempeskan ban mobil para anggota DPR. Namun rencana tersebut gagal lantaran para anggota DPR menginap di Hotel Mulia, Jl Asia Afrika, 20 meter dari Gedung DPR.
v  Pukul 09.00 WIB mereka meninggalkan lokasi dengan menumpang angkutan dan mereka meneruskan perjalanan ke Gedung DPR.
v  Sekitar pukul 09.40 RUU PKB disetujui DPR.
v  Pukul 13.25 WIB, sekitar 1000 mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Front Nasional Bersatu mendekati Gedung DPR/MPR. Mereka dihadang aparat di depan Jakarta Desain Center (JDC). Barikade mereka sangat ketat. Paling depan pagar kawat berduri, disusul sekitar 50 PHH Polres Jakbar, sekitar 20 pelontar gas air mata, dan 200 PHH Kodam Jaya.
v  Saat yang bersamaan di bawah fly over Taman Ria, juga hadir sekitar 30 orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai Forum Keadilan Rakyat (FKR) dari masyarakat Semper, Jakut, juga menolak RUU PKB.
v  Pukul 12.00 WIB, situasi Jakarta masih biasa saja, hanya pintu keluar tol Senayan ditutup truk tentara.
v  Sekitar pukul 13.30, massa mahasiswa mulai berdatangan. Hanya saja,di beberapa kampus di Jakarta, termasuk Kampus Moestopo, ISTN, Universitas Sahid Jl. Suharjo dan yang lainnya diblokir aparat keamanan. Diperoleh informasi, sedikitnya 2700 personel tentara dan polisi diterjunkan untuk sidang pengesahan RUU PKB. Menurut informasi, Polda Metro Jaya telah menyiapkan sebanyak 7800 personil lebih dari berbagai kesatuan serta Kamra untuk mengamankan Jakarta hingga SU MPR. Untuk itu Kamra pun sudah dilengkapi tameng dan pentungan. Rincian personil yang disiapkan untuk SU MPR, antara lain terdiri dari Polri sebanyak 2800, ditambah Armed 10 Bogor 316 personil, Brigif II Cilandak 398 orang, Divisi I Kostrad Bandung 425 orang, POM 100 orang. Sebagian dari jumlah itu, akan ditugaskan untuk menjaga Gedung DPR/MPR sejumlah 2000 orang, Monas 100 orang, Patra Kuningan (kediaman presiden) 300 orang, Taman Suropati 400 orang, Tomang 1563 orang.
v  Sekitar pukul 13.50 WIB, jalan Sudirman menuju Semanggi macet total. Massa mulai berdatangan di kampus Atma Jaya. Sekitar pukul 14.00, sedikitnya 1500 mahasiswa Famred sudah tiba di depan JHCC. Mereka membawa keranda hitam yang bertuliskan: "Turut Berduka Cita Atas Matinya Hak Azasi Manusia". Ini sebagai reaksi atas disetujuinya RUU PKB.
v  Sementara sekitar 1000 anggota FNB yang lain, bergerak dari Palmerah yang diblokir langsung oleh aparat, sekitar pukul 13.55 terlibat rebutan barikade kawat berduri. Tak lama setelah acara tarik-tarikan barikade itu,sekitar 8 truk PHH datang, dan sekitar 400 personil pun turun memenuhi Jl Palmerah Utara di seberang JDC. Ditambah lagi sekitar 50 anggota polisi yang langsung mengambil posisi di depan barikade.
v  Sekitar pukul 14.10 WIB, demonstran dengan aparat kepolisian yang paling depan terlibat keributan kecil. Karena tarikan mahasiswa makin menguat, aparat sempat memukul pendemo dengan tongkat. Lalu dibalas dengan lemparan batu oleh mahasiswa.
v  Pukul 14.40 WIB, terjadi bentrokan antara demonstran dengan aparat tak terhindarkan di Jalan Palmerah Utara. Karena pendemo melempar, aparat ngamuk dan mengejar pendemo hingga kocar-kacir. Aparat pun menembak, dan dua orang tergeletak. Salah satu korbanya bernama Koswara, penduduk Tegalwaru. Dia tampak masih bernapas namun beberapa bagian tubuhnya luka parah.Sedangkan seorang lagi yang tak jelas identitasnya tampak parah karena kepalanya bocor kena luka tembak. Ia tergeletak di sebuah kios tak jauh dari lokasi kejadian. Tak lama kemudian, mobil Kijang Perintis kepolisian No Pol 3307-VII langsung mengambil dua orang yang tergeletak dan menutupnya dengan kain spanduk. Aparat menangkap 17 orang petugas logistik yang membawa dua mobil Kijang  berisi logistik bagi demonstran di halaman Bank BII Cabang Palmerah. Mereka juga menangkap seorang penduduk  yang berada di Kantor BII. 
v  Sementara di Kampus Mustopo Beragama, aparat kepolisian dan mahasiswa yang sejak siang sudah saling baku lempar, akhirnya digantikan oleh marinir. Sempat terjadi saling ejek antara polisi dengan marinir.Hampir terjadi perkelahian diantara mereka.
v  Pukul 16.15 WIB, aparat menembakkan gas air mata juga memuntahkan peluru ke arah massa di fly over Jl Gatot Soebroto Senayan. Mahasiswa sempat kocar-kacir namun mereka juga membalas dengan lemparan batu sekenanya. Pada saat yang bersamaan sebuah mobil aparat terbakar.
v  Pukul 16.30, Forkot yang berada di jalan tol Slipi mulai berhadap-hadapan langsung dengan aparat keamanan.
Tak lama kemudian keduanya sudah terlibat saling memukul.
v  Setelah ada salah seorang aparat yang kena batu, mereka langsung menyerbu dengan tembakan gas air mata. Penembakan gas air mata selesai pukul 16.30 WIB. Tapi lama kemudian berlangsung lagi. Tabung gas air mata yang ditembakan oleh aparat masih diambil oleh para mahasiswa dan dilempar balik ke arah aparat keamanan yang membuat mereka sempat mundur. Aparat lalu mencoba menyerang lagi. Karena terdesak, mahasiswa terus melancarkan lemparan batu. Sebuah Kijang AD No. Pol. 8146/45 dibakar.
v  Pukul 17.00 WIB, setelah membersihkan mukanya dengan air dari pompa-pompa hydran di JHCC, mahasiswa terus merangsek maju. Mereka bertekad menembus ke Gedung DPR/MPR. Pintu tol Senayan terbakar.
v  Tapi pukul 17.30 mahasiswa kembali terdesak ke Semanggi. Seorang ibu bersama tiga anaknya tiba-tiba dipukul oleh aparat di sekitar JHCC.
v  Sementara massa yang ada di depan laboratorium AL (Ladogi) saling timpuk antara mahasiswa dan masyarakat dengan aparat. Seorang PHH terluka dibagian kepalanya.
v  Sekitar pukul 18.00 WIB sebuah Kijang polisi No Pol 1720/VII dibakar mahasiswa di depan Kampus Atma Jaya. Sementara seratus polisi bertahan di jembatan Semanggi. Sebagian mahasiswa tetap bertahan di Tol Cawang-Grogol,ratusan mahasiswa yang bertahan di Semanggi terus melempar bom molotov.Sedangkan aparat mendapatkan amunisi baru, sebanyak 12 kotak berisi gas air mata dan peluru.
v  Pukul 18.50 WIB, situasi mirip Tragedi Semanggi 13 November tahun lalu pecah lagi. Massa non mahasiswa kian membesar. Aparat PHH dari Polda,semakin panik dan terus melepas tembakan dan gas air mata.
v  Pukul 19.25 WIB, serentetan tembakan kembali menggelegar di seputaran jembatan Semanggi Jakarta. Dan satu bus sekolah AL dibakar oleh mahasiswa. Dan gas air mata terus ditembakan ke arah kerumunan massa.Mahasiswa berlarian dan terdesak hingga memasuki kampus Atma Jaya. Aparat berusaha keras mendesak massa yang berada di ruas Jl. Semanggi, agar memasuki kampus Atma Jaya.
v  Tembakan peringatan terus berdesing. Massa yang berlarian, kemudian balik lagi dan melakukan serangan balik dengan lemparan batu, kayu dan botol-botol minuman. Peristiwa yang sama, juga terlihat di seputaran Semanggi hingga kampus Atma Jaya.



v  Hingga pukul 23.00 WIB sebagian besar mahasiswa sudah hampir terkonsentrasi di Kampus Atma Jaya. Mahasiswa terkurung di dalam kampus.Semua unit logistik yang berusaha masuk ke kampus diblokir oleh aparat.
v  Hingga pukul 00.00, jumlah korban yang berhasil dievakusi berjumlah 164 orang. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit terdekat, yaitu RS AL Mintohardjo, RS Carolus, dan RS Jakarta.
v  Setelah pukul 02.00 bentrokan tidak terjadi lagi, masing-masing pihak saling berjaga di sekitar kampus Atma Jaya dan Semanggi.
v  Namun, tiba-tiba sekitar pukul 04.00 sejumlah tentara masuk kampus Atma Jaya yang menjadi basis pertahanan mahasiswa. Tentara dan polisi melakukan penembakan membabi buta ke arah kerumunan massa. Mereka juga memecah kaca dan merusak mobil yang ada di dalam halaman kampus Atma Jaya.Setelah itu letupan-letupan senjata tentara sesekali menyalak ke udara.
v  Pukul 07.00 panglima perang milisi Front Pembela Islam, Habib Razief Sidiq datang ke Semanggi bersama sekitar 20 orang pasukannya. Dengan bersorban putih putih mereka terlibat percakapan serius dengan polisi dan tentara.
v  Sekitar pukul 09.00 sebagian mahasiswa dievakuasi dari Atmajaya ke beberapa kampus terdekat untuk menghindari isu SARA. Sebab terdengar isu FPI telah diminta oleh Pangdam Jaya Mayjen Djaja Suparman untuk menyerang mahasiswa di Atma Jaya, setelah selesai Sholat Jumat.
v  Hingga tengah hari (12.00) bentrokan terus terjadi. Bahkan kali ini masyarakat Bendungan Hilir "bertempur" dengan aparat lantaran gas air mata yang dilempar aparat berhembus ke perkampungan mereka. Seorang meninggal ditembak matanya oleh aparat PHH.

2. Proses hukum dan penyelesaian
a.        Dalam kaitan dengan penembakan, telah dilakukan pendataan nomor dan nama pemegang senjata dari pasukan PHH yang bertugas di kawasan Semanggi pada saat kejadian. Selanjutnya terhadap 361 pucuk senjata M-16 A 1 dan 567 pucuk senjata SS-1 dilakukan uji balistik untuk mencocokkan dengan anak peluru, sedangkan uji metalurgi untuk mencocokkan serpihan peluru bukti.
b.       Identifikasi tersangka penembakan belum dapat dilakukan karena uji balistik dan uji metalurgi belum dapat menunjukkan senjata mana yang menembakkan anak peluru bukti.
c.        Kepada 164 personil ABRI yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin tembakan, telah dijatuhi hukuman disiplin oleh atasan yang berhak menghukum (Ankum) masing-masing.
d.       Penyelesaian peristiwa Semanggi selanjutnya akan sangat tergantung kepada dapat atau tidaknya ditemukannya senjata api yang menembakkan anak peluru bukti.
e.        Dari korban yang tewas, hanya didapatkan 5 serpihan peluru yang tidak dapat diperiksa melalui uji balistik, sedangkan satu-satunya anak peluru bukti yang utuh (40%) didapatkan dari korban Rinanto yang tempat meninggalnya tidak diketahui secara pasti.Tiba-tiba ribuan gelombang massa tak terkendali dan brutal masuk menduduki Gedung MPR-RI dimana hampir seluruh pejabat negara dan wakil rakyat ada disitu.  Indonesia tidak punya pemerintahan lagi karena diambil alih massa tidak jelas.Dapat dibayangkan bagaimana tragisnya bagi kita apabila itu terjadi. TNI dan Polri merasa terpanggil untuk mencegah skenario buruk ini dan telah bertindak tegas dengan resiko tidak populer. Itulah taruhan bangsa peristiwa semanggi".
f.       Para saksi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan massa pengunjuk rasa dengan berbagai alasan tidak hadir dalam pemeriksaan.
g.      Hal-hal diatas yang menyebabkan penyelesaian peristiwa Semanggi baru pada tahap penindakan terhadap mereka yang telah melanggar disiplin tembakan selama bertugas di tempat kejadian perkara. Sedangkan peristiwa penembakan yang menyebabkan meninggalnya 8 orang mahasiswa dan massa pengunjuk rasa belum cukup bukti untuk diadakan penuntutan dan persidangan.
h.       Pemeriksaan akan terus dilakukan baik mencari alat bukti senjata maupun bukti-bukti lainnya sehingga dapat diketahui penembak yang sebenarnya.

1 komentar:

  1. Sayang ya, kasus Semanggi I & II tidak terselesaikan oleh pemerintahan Gusdur, Megawati maupun SBY.

    BalasHapus